Berita

Yayasan Seribu Senyum, sebuah lembaga yang bergerak dalam kegiatan sosial, telah lama menjadi pilar bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan. Dengan komitmennya untuk memberikan senyuman dan harapan bagi yang membutuhkan, yayasan ini tidak hanya menjadi tempat berbagi kebahagiaan, tetapi juga peluang bagi para mahasiswa untuk belajar dan berkontribusi melalui program magang.

Sebagai mahasiswa yang tertarik dengan kegiatan sosial, Nabiilah Putri Erfina mahasiswa prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA memutuskan untuk mengikuti program magang di Yayasan Seribu Senyum yang berlokasi di Jl. Gubeng Kertajaya XIII E No.10, Airlangga, Kec. Gubeng, Surabaya.

“Sebelumnya memang sudah sering ikut kegiatan sosial, ditambah keinginan pengen jadi volunteer di yayasan sosial ini, aku emang tertarik dan penasaran aja sama lembaga sosial semacam ini.” tutur Nabiilah.

Yayasan Seribu Senyum merupakan lembaga sosial yang berdedikasi dalam menyebarkan kebahagiaan melalui berbagai kegiatan sosial, terutama dalam penyaluran bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Magang di Yayasan Seribu Senyum memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa magang, yang tidak hanya belajar tentang pengelolaan lembaga sosial, tetapi juga mengalami langsung dampak positif yang dihasilkan dari upaya mereka.

Salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh Yayasan Seribu Senyum adalah mengumpulkan dan menyalurkan bantuan kepada pihak yang membutuhkan, seperti anak-anak yatim, kaum dhuafa, dan masyarakat di daerah terpencil. Mahasiswa magang terlibat dalam berbagai tahapan proses penyaluran bantuan, mulai dari pengumpulan, pengemasan, hingga distribusi langsung kepada penerima manfaat.

Lebih-lebih ketika bulan Ramadan ini, banyak donatur yang menyalurkan rezekinya untuk berbagi terhadap sesama. Sehingga kegiatan sosial di bulan Ramadan ini semakin banyak dilakukan oleh komunitas sosial ini.

“Tiap hari di bulan Ramadan, kami banyak melakukan kegiatan sosial seperti bagi fidyah, tebar buka puasa ke masjid-masjid dan panti asuhan, terus ada kegiatan bersih-bersih masjid, dan penyaluran Al-Qur’an gratis buat di masjid dan mushola,” jelas Nabiilah saat wawancara bersama penulis pada Minggu (31/3).

Salah satu kegiatan sosial menarik yang dilakukan di bulan Ramadan ini adalah program Kabar Seru (Buka Bareng Seribu Senyum). Kegiatan buka bareng ini dilaksanakan bersama 20 anak-anak Panti Asuhan Roudlotul Jannah yang berlokasi di Jln. Muhammad Noer No.220, Kedinding, Surabaya pada Kamis (12/3).

Dalam kegiatan ini, Seribu Senyum memborong soto daging milik Bapak Rahmat, warga setempat yang berjualan soto dengan membawa pikulan yang menjadi ciri khasnya. Tujuannya dari kegiatan ini tak lain adalah untuk mempererat tali silaturahim dan berbagi rezeki bersama penjual soto dan anak-anak panti.

Selain itu, terdapat juga kegiatan penyaluran bantuan ke beberapa panti asuhan dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Salah satu panti asuhan dan SLB yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Panti Asuhan Hidayatul Ummah yang berlokasi di Candi, Sidoarjo dan SLB yang berlokasi di Tulangan, Sidoarjo.

“Kemaren itu ke panti asuhan dan SLB, ada kegiatan penyaluran bantuan dan ngasih hadiah hari raya ke anak-anak dan pengurus di sana,” jelas Nabiilah. 

Kegiatan Sosial Ramadan di SLB (Sumber: Dokumen Pribadi.)

Selama magang, mahasiswa magang tidak hanya belajar tentang bagaimana cara mengelola bantuan secara efisien, tetapi juga tentang pentingnya empati dan kepedulian terhadap sesama.

Mereka diajak untuk melihat langsung realitas kehidupan masyarakat yang kurang beruntung, sehingga dapat memahami betapa besar dampak kecil yang mereka lakukan dapat memberikan harapan dan kebahagiaan bagi orang lain.

“Setelah banyak mengikuti kegiatan sosial, saya sekarang jadi lebih peka dan empati, soalnya tau oh ada loh di luar sana orang yang keadaannya seperti ini,” ucap Nabiilah.

Selain itu, magang di Yayasan Seribu Senyum juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan. Mereka diajak untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim, serta belajar mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam menjalankan kegiatan sosial.

Pengalaman magang di Yayasan Seribu Senyum tidak hanya menjadi sarana untuk mengembangkan diri, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membantu mereka yang membutuhkan. Dengan ikut serta dalam kegiatan ini, mahasiswa magang tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga, tetapi juga turut berperan dalam menyebarkan kebahagiaan kepada sesama. (Lidya Karmalia – Mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat)