Berita
Sidoarjo — (25/04/2024) Dalam upaya meningkatkan kualitas penelitian yang beretika dalam lingkungan akademika, Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (FPK UINSA) gelar Pelatihan Etik Dasar Lanjut (EDL) dan Manajemen Sistem Informasi Manajemen Etik Penelitian (SIM-EPK) pada 25-27 April 2024 di GreenSA Inn.

Pembukaan dilakukan pada hari pertama pukul 09.00 WIB yang dihadiri oleh Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., selaku Rektor UINSA; Dr. phil. Khoirun Niam, selaku Dekan FPK; Dr. Suryani, S.Ag., S.Psi., M.Si., selaku Wakil Dekan (Wadek) I; Dr. S. Khorriyatul Khotimah, M.Psi., Psikolog, selaku Wadek II; Prof. Rubaidi, M.Ag., selaku Wadek III; dan para Dosen FPK sebagai peserta reviewer komite etik penelitian FPK UINSA. Selain itu, juga dihadiri oleh beberapa peserta reveiwer komite etik penelitian yakni para civitas akademik dari bermacam universitas di Indonesia.

Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UINSA mengawali kegiatan, dilanjutkan sambutan oleh Dekan FPK. Selanjutnya, sambutan oleh Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D. sekaligus membuka Pelatihan EDL dan Manajemen SIM-EPK FPK UINSA. Sebagai penutup pembukaan, pembacaan doa yang dipimpin oleh Syafruddin Faisal Thohar, M.Psi., Psikolog selan menyanyikan lagu Padamu Negeri. Sebelum memulai materi pada hari pertama, para peserta bersama narasumber menyempatkan untuk sesi foto bersama.

Prof. dr. Emiliana Tjitra, M.Sc, Ph.D sebagai Narasumber pertama memaparkan materi “Pentingnya Etik dalam Penelitian Kesehatan” dan “Peran Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) dalam Etik Penelitian Kesehatan”. “Standar etik harus diikuti peneliti sebagai bentuk tanggung jawab untuk mendirikan sistem telaah etik penelitian kesehatan,” tuturnya saat penyampaian materi.

Prof. Dr. dr. Herkutanto,Sp.F (K)., SH, LLM, FACLM, sebagai narasumber kedua dengan membawa materi “Peran KEPPKN dalam Monitoring dan Evaluasi KEPK” dan “Standar Kelembagaan KEPK”. Pemaparan materi ini bertujuan untuk mengenalkan komite etik penelitian dan pengembangan kesehatan nasional Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Memasuki waktu makan siang, para peserta diarahkan untuk istirahat, sholat, dan makan siang sebelum memasuki materi berikutnya.

Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.KK(K),FINSDV, FAADV sebagai narasumber ketiga menjelaskan materi “Sejarah Perkembangan Etik Penelitian Kesehatan” “3 Prinsip, 7 Standar, dan 25 Butir Pedoman Etik Penelitian Kesehatan yang Mengikutsertakan Manusia sebagai Subjek”, dan ” Protokol Etik Penelitian Kesehatan 48 Butir Pedoman”. “Adanya kode etik bukan untuk membatasi tapi mengoreksi penelitian sebelum dipublikasikan,” tuturnya dalam memaparkan pentingnya kode etik.

Usai pelatihan EDL dan manajemen SIM-EPK hari pertama pada pukul 16.00 WIB. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta sebuah lingkungan akademik yang didominasi oleh praktik penelitian yang bertanggung jawab dan beretika dalam upaya memperkuat kompetensi dan integritas penelitian.

Writer: Cahaya Kamila Ashari
Editor: M. Ata Zaidan Taufiqi